memori

sudah 5 tahun aku tidak menginjakan kakiku ditempat ini. bangunan tua ini tetap berdiri tegak tidak termakan usia meski begitu banyak perubahan disekitarnya. ia masih tetap angkuh meski ku tahu 1 abad telah ia lewati. entah berapa banyak kisah yang ia rekam dalam dinding-dinding bisunya tawa senang sedih bahkan mungkin sakit hati tertulis jelas jika mereka yang muda mau saja sejenak memelankan langkah kakinya di bangunan tua ini dan memperhatikan sekitarnya.

sekiranya aku kembali kesini bukan tanpa alasan, aku sudah tidak mengenal siapapun disini masa ku telah berakhir ditempat ini. meski dulu ini adalah tempatku tapi kini aku merasa asing dengan tempat ini selain bangunan tua yang masih mau menyapaku dalam heningnya. kalau saja bukan karena kudapati kabar kau kembali ketempat ini mana mungkin aku sempatkan mengubah jadwalku tapi kamu tidak akan pernah tau itu sebab yang ku tuliskan dalam pesan singkat ku aku hanya ingin bertemu denganmu disela  waktu senggangku.

aku penasaran seperti apa engkau sekarang, terakhir aku cuma bisa terdiam saat menatapmu dalam balutan toga wisuda saat dirimu lulus dan aku tetap tinggal untuk menyelesaikan apa yang kumulai disini. aku masih ingat sikapmu yang tetap semrawutan padahal ditengah prosesi wisuda dan dalam hati aku cuma bisa berkata kamu memang berbeda.

suara ponselku menghentikan lamunanku tentangmu.

"halo fer dimana lo?" ya suara mu bahkan tidak berubah meski waktu telah bergulir lama, tegas dan tanpa basa basi.

"tempat biasa" jawabku singkat

"ya, biasa itu dimana?"

ah mungkin dia lupa dengan kata biasa yang dulu sering kuucapkan tapi tidak apa kujawab singkat pertanyaannya.

"oke-oke 5 menit lagi gua disana"
dan kemudian pembicaraan terputus

dia tidak berubah sama sekali tetap saja lala yang dulu dan sampai saat ini adalah satu-satu wanita yang pernah ku marahi didepan khalayak umum. wanita yang tetap tegar saat emosi menguasai diriku bahkan sampai saat ini belum ada yang bisa menggantikannya sebagai wanita paling menganggumkan mentalnya dalam hidupku. masa-masa penuh emosi dulu, emosi yang melahirkan rasa dihati ini untuk dirinya.  rasa yang membuatku sempat ingin memilikinya tapi aku sadar memiliki bukanlah kata yang tepat untuk antara dia dan diriku hingga aku memutuskan untuk berhenti mengejarnya.

5 menit terasa lama  untuk menunggu dirinnya. meja ini menjadi terlalu luas untuk kududuki sendiri lama kelamaan. permainan di ponselku pun terasa membosan seolah aku sudah tidak bisa lagi tenang menunggu kehadirannya. jantungku tidak berdegup kencang tapi rasanya ada yang canggung menunggunya disini. 

"halo fer, udah lama lo disini"

"menurut lu la?"

"haha, maaf-maaf masih sibuk nih lagian lu ngajak ketemuan pas jam-jam istirahat kantor begini, lu taukan surabaya macetnya minta ampun kalau udah jam segini"

"haha maaf deh, abis gua free nya jam segini"

"taudeh ya super sibuk sekarang nguruin bisnisnya dimana-mana"

"haha mana super sibuk, kalau super sibuk gak mungkin gua bisa disini sekarang"

"kan lu disini buat gua jadi gak heran gua haha"

"geer banget sih lo jadi orang, gak berubah lu la"

"loh ntar kalau gua berubah ada yang kangen lagi ma diri gua yang lama hahaha"

"yang pasti itu bukan gua la" 

"haha iya aja deh "

"ngomong-ngomong kenapa ngajakin ketemuan?, tumben banget "

"kan udah lama gak ketemu lu langsung gak pa-pa lah ya ngajakin ketemuan di tempat ini"

"alah bilang aja lo males ke tempat ini sendirian ntar serasa jomblo lagi haha"

"haha enak aja, gini-gini gua gak jomblo la"

"masa gak yakin gua, haha semenjak deket sama si itu lu kan gak pernah deket lagi ma yang lain"

"asem, bawa-bawa masa lalu lu la, move on move on"

"lu kali yang harus move on "

"suka-suka lu deh"

"haha gitu aja ngambek lu fer"

" mana ngambek la, eh ngomong-ngomong kok lu bisa di surabaya sih seinget gua lu kan kerja diluar pulau"

"iya nih gua di pindahin ke surabaya sama bos gua"

"oalaah gitu,, berarti reunian bulan depan bisa ikutlah ya"

"ikut gak ya, hmmm"

"ayolah ikut dah berapa tahun lu gak pernah ikut"

"gua usahain deh, kalau gua libur gua kan gak kaya lu yang seenak jidat bisa ngatur jadwal sendiri"

"oke-oke gitu dong""

"jadi cuma mau ngobrolin ini doang nih ketemu gua?"

"hmmm gak sih tapi ntar aja deh lanjut pas ketemuan di reunian kita lanjutin lagian kayaknya lu masih sibuk deh "

"iya  sih, masih ada tugas dikantor lagian gua harus jemput anak gua nanti sore jadi gak boleh telat, see you fer"

"see you la"

lala, the strongest women i ever seen. dan sekarang dia sudah punya anak,waktu begitu cepat berlalu ternyata membawa orang-orang yang ku kenal ke fase berikutnya padahal aku disini masih terjebak dalam memori bertahun-tahun yang lalu. mungkin karena ada kenangan yang tidak mau hilang meskipun waktu mencoba menggerus kenangan tersebut dan salah satu kenangan yang tetap tinggal adalah kenangan tentang dirinya meski semenjak dibangku kuliah aku telah memutuskan untuk tetap mencintainya meski tanpa memiliki rasanya perasaan itu tetap ada sampai saat ini.

semoga saat kita bertemu lagi nanti entah setahun atau beberapa tahun lagi aku sudah bisa bercerita bahwa aku bisa menggantikanmu dalam memoriku dan bercerita aku pernah ada rasa untukmu partner kuliahku.




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer